Sharing Session Technology V
The Hidden Side of the Internet: Mengungkap Dunia Gelap di Era Digital

Tangerang Selatan, 05 Juni 2025 — Dunia digital yang serba cepat saat ini tidak hanya menawarkan berbagai kemudahan dan hiburan, tetapi juga menyimpan sisi gelap yang kerap luput dari perhatian. Melalui seminar bertajuk “The Hidden Side of the Internet: Mengungkap Dunia Gelap di Era Digital”, yang digelar pada Kamis, 5 Juni 2025, di Kampus UNPAM 2 Viktor, para mahasiswa diajak untuk menyingkap tabir realitas dunia maya yang lebih luas. Bukan hanya tentang aplikasi sosial media atau hiburan daring, seminar ini justru fokus pada Dark Web dan berbagai ancaman siber yang tersembunyi di balik layar.
Acara ini menjadi inisiatif yang berharga dari Bidang Pengembangan Akademik (PA) HMSI Universitas Pamulang, yang menggandeng komunitas LinuxHackID. Kolaborasi ini lahir dari kesadaran akan pentingnya literasi digital, terutama bagi mahasiswa yang hidup di era di mana aktivitas daring sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Melalui seminar ini, para peserta diajak untuk lebih waspada dan bijak memanfaatkan teknologi—bukan hanya sebagai pengguna pasif, tetapi juga sebagai individu yang sadar akan potensi bahaya yang mengintai di balik layar kaca.
Seminar ini menghadirkan narasumber berpengalaman di bidang cyber security, Septio Noerdiansyah, yang membedah dunia internet dari sisi yang jarang terlihat. Mulai dari penjelasan tentang Dark Web—ruang maya misterius yang menjadi tempat berbagai aktivitas ilegal—hingga teknik serangan seperti phishing, malware, dan kebocoran data pribadi yang bisa menimpa siapa saja. Peserta diajak memahami bagaimana serangan siber bisa terjadi tanpa disadari, dan bagaimana menjaga jejak digital mereka agar tetap aman. Diskusi interaktif pun membuat suasana semakin hidup, membuka ruang tanya jawab yang memancing rasa ingin tahu para mahasiswa.
Lebih dari sekadar penyampaian materi, seminar ini menjadi momentum penting untuk mengasah kesadaran akan keamanan digital. Para mahasiswa yang hadir tak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga diingatkan untuk lebih kritis dan cermat dalam menggunakan teknologi. Acara ini menegaskan bahwa di balik kemudahan yang ditawarkan internet, terdapat tanggung jawab besar untuk menjaga data dan identitas digital masing-masing. Harapannya, pengetahuan ini menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa agar siap menghadapi era digital yang penuh peluang—namun juga penuh tantangan.

Semangat antusiasme para peserta semakin terasa ketika sesi tanya jawab dimulai. Para mahasiswa tak ragu mengajukan pertanyaan kritis dan berdiskusi lebih lanjut mengenai materi yang telah dipaparkan. Momen ini menjadi ajang berbagi ide, pengalaman, dan rasa ingin tahu yang tinggi mengenai tantangan dan peluang di dunia digital.
Sebagai bentuk apresiasi, tiga penanya terbaik diberikan hadiah merchandise menarik dari LinuxHackID. Kehadiran hadiah ini tak hanya menambah keceriaan suasana, tetapi juga menjadi penyemangat agar mahasiswa semakin antusias dalam menggali pengetahuan seputar keamanan digital. Melalui diskusi yang interaktif dan penuh semangat, acara ini menegaskan pentingnya menjadi pengguna internet yang bijak dan selalu waspada.

Acara ini semakin semarak dengan kehadiran Ruang Musik, yang menghadirkan suasana santai melalui live akustik yang memikat. Penampilan penyanyi Gidion Jamlean dengan suaranya yang merdu, dipadukan dengan permainan gitar akustik dari Jeremy Hutauruk, menciptakan atmosfer yang lebih rileks di tengah padatnya materi yang dibahas. Musik yang dimainkan pun terasa begitu menyegarkan dan menjadi hiburan yang ditunggu-tunggu para peserta.
Kehadiran Ruang Musik memberikan jeda yang tepat, memungkinkan para mahasiswa sejenak melepas penat dan menikmati keindahan musik. Ini menjadi bukti bahwa dalam setiap kegiatan akademik, seni dan kreativitas memiliki ruang yang sama pentingnya. Suasana yang tercipta semakin hangat dan akrab, menjadikan seminar ini tak hanya sarat akan ilmu, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan.
Penampilan musik ini seolah menjadi penutup manis yang membekas di hati para peserta. Acara seminar pun berakhir dengan suasana penuh keceriaan, sekaligus menjadi pengingat bahwa teknologi dan kreativitas dapat berjalan beriringan. Semangat kolaborasi dan keterbukaan untuk saling belajar membuat acara ini menjadi pengalaman berharga bagi semua yang terlibat.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, acara seperti ini menjadi sangat penting karena mampu membuka mata generasi muda terhadap realita dunia maya yang tidak sepenuhnya aman. Banyak pengguna internet, terutama mahasiswa, masih abai terhadap potensi ancaman yang mengintai dalam aktivitas daring sehari-hari. Seminar ini hadir sebagai ruang edukasi yang tidak hanya memberi pemahaman teknis, tetapi juga membentuk kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga privasi dan keamanan data pribadi. Dengan pemahaman yang lebih dalam, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan digital dan tidak mudah terjebak dalam jebakan dunia maya yang tampak sepele namun berbahaya.
Lebih dari sekadar penyampaian materi, seminar ini menjadi momentum penting untuk mengasah kesadaran akan keamanan digital. Para mahasiswa yang hadir tak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga diingatkan untuk lebih kritis dan cermat dalam menggunakan teknologi. Acara ini menegaskan bahwa di balik kemudahan yang ditawarkan internet, terdapat tanggung jawab besar untuk menjaga data dan identitas digital masing-masing. Harapannya, pengetahuan ini menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa agar siap menghadapi era digital yang penuh peluang—namun juga penuh tantangan.
Sebagai bentuk apresiasi, Ibu Christien, selaku Pembina HMSI Universitas Pamulang, menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Septio Noerdiansyah atas partisipasinya sebagai pemateri dalam seminar ini. Penghargaan tersebut menjadi simbol apresiasi sekaligus pengingat akan pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan literasi dan kesadaran digital di kalangan mahasiswa.